CIREBONMU, YOGYAKARTA—Berdatangan dari berbagai arah mata angin, warga, pimpinan, kader, dan simpatisan berbondong-bondong menuju Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (18/11). Malam itu hampir ribuan orang berkumpul dengan satu nuansa yang sama: Milad 111 Muhammadiyah, Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.
Di luar gedung suasana begitu meriah. Tampak semua orang mengekspresikan identitas mereka sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah. Ada yang mengenakan batik ‘Aisyiyah, pakain KOKAM, jas IPM, bahkan baju Tapak Suci. Semua berjalan tertib tanpa ada kericuhan, menyaksikan pagelaran akbar ini dari balik layar yang disediakan panitia.
Di dalam gedung acara dipandu oleh tiga pembawa acara sekaligus. Jen Salafian dengan Bahasa Indonesia, Ratu Bernessa Effendi dengan Bahasa Inggris, dan Mentari Dwi Marzein dengan Bahasa Arab. Pembukaan acara ini kemudian diberkahi dengan lantunan ayat suci Al-Quran oleh Dasrizal M. Nainin, membawa kehadiran spiritual yang begitu memikat.
Lagu Indonesia Raya dan Sang Surya kemudian menggema di dalam gedung, diiringi oleh Sang Surya Philharmonic Orchestra dan SunShine Voice Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Suasana semakin terasa meriah, menciptakan gelombang semangat yang terus membesar.
Sambutan datang dari Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Gunawan Budiyanto. Ia menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh hadirin. Menurutnya, usia 111 tahun yang dirayakan oleh Muhammadiyah merupakan sebuah usia yang sudah matang. Beliau menekankan bahwa Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi Indonesia, bahkan puluhan tahun sebelum bangsa ini meraih kemerdekaan.
Sambutan istimewa lainnya datang dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X Raden Mas Wijoseno. Dalam kata-katanya, ia menyatakan harapannya bahwa Muhammadiyah dapat menjadi pilar terang bagi peradaban Indonesia.
Tak kalah istimewa, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan melalui video, “Selamat milad kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah. Semoga tetap menjadi cahaya Islam berkemajuan. Terima kasih atas konsistensi dukungan Muhammadiyah terhadap pemerintah. Semoga Allah meridhainya,” ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan peluncuran program Gerakan Infaq Pendidikan 111 Muhammadiyah. Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief, memberikan pengantar yang penuh harapan. Dalam kehangatan tersebut, puluhan miliar rupiah terkumpul. Bukan hanya sebagai angka, melainkan sebagai nyawa baru yang akan menerangi jalan pendidikan ke depan.
Selanjutnya, momentum istimewa Milad ke-111 Muhammadiyah semakin meriah dengan penganugerahan Muhammadiyah Award kepada Mukardi, seorang sosok penggerak pendidikan dari Banyuasin, Sumatera Selatan. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dengan penuh kebanggaan, memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata Mukardi dalam mengembangkan pendidikan di daerahnya.
Pidato puncak kemudian disampaikan oleh Haedar Nashir, yang mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan milad ini sebagai momen introspeksi. Ia menegaskan pentingnya untuk terus maju dan unggul dalam upaya menebar manfaat bagi semesta alam, sesuai dengan semangat Muhammadiyah. “Jadikan milad Muhammadiyah ini sebagai introspeksi agar lebih maju dan unggul dalam menebar manfaat bagi semesta alam,” tegasnya.
Acara semakin menghangat dengan penampilan Keroncong Milenial, yang menghadirkan lagu Kemesraan secara sederhana. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Rektor Universitas ‘Aisyiyah Warsiti, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budiyanto, dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Muchlas turut serta menyanyikan lagu tersebut.
Rangkaian acara diakhiri dengan penampilan Sang Surya Philharmonic Orchestra dan SunShine Voice Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dalam kolaborasi istimewa bersama Dwiki Dharmawan. Mereka membawakan lagu “We Will Not Go Down”, menciptakan momen yang mengingatkan semua hadirin pada penderitaan rakyat Palestina. Sebuah penutup yang penuh makna, mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama untuk menyebarkan cahaya keadilan dan perdamaian di seluruh bumi.
Seiring berakhirnya seluruh rangkaian acara, para hadirin meninggalkan Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan tertib dan penuh kepuasan. Keindahan acara ini tak hanya terletak pada momen-momen istimewa yang dipresentasikan, tetapi juga pada kesadaran kolektif para peserta untuk menjaga ketertiban. Tanpa kericuhan, seluruhnya berjalan dengan rapi, menciptakan suasana yang harmonis sejak awal hingga akhir. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap Muhammadiyah terpancar dalam tindakan positif dan sikap saling menghormati, menegaskan bahwa perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah menjadi bukti nyata dari semangat persatuan dan dedikasi untuk menyebarkan manfaat bagi semesta alam. (yn)
Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID
[…] sumber berita ini dari muriamu.id […]