CIREBONMU/COM || Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPI PPM) menggelar kegiatan ‘Silaturrahim Nasional’ Sabtu (11/6).  Silatnas kali ini mengambil tema ‘ Road to Muktamar’ sebagai bagian dari menyamakan persepsi dan dukungan Majelis Pustaka dan Informasi dalam menyukseskan Muktamar ke-48 Muhammadiyah/’Aisyiyah yang akan berlangsung pada 18-20 Nopember 2022.

Silatnas yang digelar secara offline dan online itu dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, Ketua PPM / Korbid MPI Prof. Dr. Dadang Kahmad, Ketua MPI PP Muhammdiyah Dr. Muhlas MT dan Pimpinan MPI Wilayah dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua MPI PP Muhammadiyah, Dr Muchlas menyampaikan, bahwa saat ini merupakan momentum bagi MPI memberikan dukungan untuk hajatan terbesar Persyarikatan, yakni Muktamar ke 48 Muhammadiyah di Surakarta, 18 November 2022 mendatang.

Karena itu, kata Muchlas, silatnas dan rakor ini paling tidak memiliki tiga alasan penting untuk dihelat. Pertama, ini merupakan ajang untuk bersilaturahim karena MPI telah lama tidak menghelat kegiatan luring selama Pandemi Covid-19.

Kedua, ini merupakan sarana konsolidasi MPI se-Indonesia khususnya dalam meberikan dukungan pemberitaan terkait Muktamar 48.

“Blowing up terkait Muktamar ini diharapkan kepada MPI untuk dilaksanakan dengan sedahsyat mungkin, semassif mungkin. Secara real harus bisa mencakup coverage area di seluruh tanah air kita dan bahkan harus merambah warga kita di seluruh dunia. Ini merupakan tugas kita,” ungkap Muchlas.

Ketiga, lanjut Muchlas, Silatnas dan Rakor ini juga untuk membicarakan strategi sosialisasi terkait penggunaan mindset baru dalam pelaksanaan Muktamar.

“Kalau selama ini muktamar dimaknai ajang kumpul-kumpul lima tahun sekali. Tugas kita sekarang di MPI ini adalah untuk menyosialisasikan mindset baru bahwa Muktamar bisa meriah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan baru,” kata Rektor Universitas Achmad Dachlan (UAD) ini.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa masa sekarang ini merupakan masa transisi menuju semesta digital.

“MPI sudah menciptakan nomenklatur baru yaitu semesta digital untuk mencerminkan dunia sekarag ini. Nanti, dalam banyak produk-produk MPI akan banyak sekali kosakata semesta digital yang terkait program-program MPI di masa depan,” tutur Muchlas.

Ia menambahkan, MPI PP Muhammadiyah telah tiga kali menggelar diskusi terkait rumusan program-program masa depan untuk menjadi bahan pembahasan dan pertimbangan di Muktamar nanti.

MPI, ungkap Muchlas, bertekad untuk mewujudkan semesta digital di multi platform yang diperluas dan fleksibel. Pihaknya juga bertekad untuk meningkatkan resources teknologi digital yang unggul, terpadu, dan masif.

“Artinya, tidak hanya satu, dua, tiga, atau seratus, tetapi bahkan satu jumlah yang sangat besar baik dari sisi dukungan infrastruktur maupun dari sisi jumlah resources, dan konten-kontennya,” sebutnya.

Karena itulah, pada silatnas dan rakornas ini akan diluncurkan salah satu entitas digital yang disebut digiMu.

Entitas ini berperan untuk melakukan pemantauan secara realtime produk-proudk digital yang diproduksi oleh Persyarikatan di multiplaform

“Entitas ini juga akan bekerja media analysis atau kerja-kerja menganalisis media yang sangat diperlukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah bahkan oleh pemerintah dan pihak lain, yang nantinya ini akan menjadi amal usaha di lingkungan Muhammadiyah,” tutup Muchlas.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad yang meluncurkan aplikasi “DIGIMU” atau Digital Muhammadiyah itu memberi apresiasi kepada Majelis Pustaka dan Informasi yang telah bekerja banyak dalam mengelola media persyarikatan.

Dadang mengatakan, ke depan adalah eranya digital. Dakwah Muhammadiyah pun akan menjadi bagian dari dakwah digital itu.

Terkait dengan Muktamar, Dadang berharap untuk MPI dengan media milik Muhammadiyah dan media afiliasi dapat mengarusutamakan sehingga syiar muktamar akan menggema ke alam semesta.

Silatnas MPI PP Muhammadiyah mendapat respon yang sangat baik dari Ketum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir yang menjelaskan seputar kehidupan era baru, era digital yang menjadi pilar kehidupan ke depan.

”Semesta Digital harus harus dioptimalkan. Dan, MPI harus memiliki ide-ide kreatif agar Muhammadiyah mampu menghadirkan dakwah yang mencerahkan,” kata Haedar Nashir. (red)

(Sumber:https://tajdid.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini