PMT Local Hunter, Upaya ‘Aisyiyah dan UAD Cegah Stunting Berbasis Potensi Bahan Pangan Lokal

1
66

Cirebonmu, Yogyakarta – Mendorong upaya penurunan angka stunting di Indonesia, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) dalam Program Inklusi ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) umumkan pemenang PMT Local Hunter 2023. Lomba yang menjaring proposal rancangan formulasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan pemanfaatan bahan pangan lokal ini diikuti oleh Dosen/Peneliti/Inventor dari berbagai institusi Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dalam periode 23 November 2023 hingga 14 Desember 2023.

Dari puluhan rancangan PMT yang telah masuk, diseleksi lima proposal yang masuk dalam tahap seleksi akhir. Kelima finalis tersebut kemudian diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi dihadapan para dewan juri sebagai penilaian akhir di kegiatan Webinar Nasional Pengembangan PMT Sebagai Formulasi Pencegahan Stunting Berbasis Bahan Pangan Lokal pada Kamis, (21/12/23).

Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah yang juga merupakan Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyampaikan bahwa upaya penurunan stunting masih menjadi PR bersama. Meskipun terdapat penurunan angka stunting di Indonesia akan tetapi penurunan tersebut masih berada di atas standar WHO. Terlebih menurutnya bahan pangan lokal yang beragam di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal dalam upaya penurunan angka stunting ini. “Masyarakat belum memliki pengetahuan yang kuat untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitar termasuk dalam hal pemberian makanan tambahan berbasis bahan pangan lokal.” 

Upaya penjaringan rancangan PMT ini disebut Tri, adalah upaya untuk melakukan inovasi dan meluaskan wawasan bersama sebagai salah satu strategi yang dapat digunakan untuk penurunan stunting yang berbasis makanan lokal. “Di tengah gempuran makanan instan maka menghidupkan makanan lokal sebagai sumber gizi harus terus kita giatkan.” Terlebih menurut Tri, inovasi PMT berbasis bahan lokal ini sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) dari pemerintah Indonesia.

’Aisyiyah disebut Tri mempunyai komitmen yang tinggi menggandeng berbagai pihak untuk bersama menurunkan angka tunting. Termasuk dalam program Inklusi yang merupakan kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusif. Beberapa intervensi yang ‘Aisyiyah lakukan antaralain melalui kegiatan Rumah Gizi ‘Aisyiyah yang diimplementasikan di tingkat komunitas. Akan tetapi menurutnya memang banyak tantangan dalam upaya pencegahan stunting yang perlu untuk diatasi bersama.

PMT Local Hunter, Upaya ‘Aisyiyah dan UAD Cegah Stunting Berbasis Potensi Bahan Pangan Lokal CirebonMU

“Kita akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat, Persagi, Perguruan Tinggi, dan berbagai elemen lain dalam rangka mimpi kita yang harus diwujudkan untuk mencapai penurunan angka stunting menuju 14%.” Terlebih untuk menyongsong Indonesia emas usia 100tahun pada 2045. “Ini hal yang penting sekali karena kemajuan sebuah bangsa tergantung pada SDM dan SDM yang baik tentu bersumber dari asupan gizi yang baik pula.”

Rosyidah, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD menyampaikan rasa terimakasihnya pada PP ‘Aisyiyah dalam Program Inklusi yang telah menjalin kerjasama dengan UAD dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Kita berharap apa yang sudah dikreasikan bisa diinovasikan dan bisa berkontribusi untuk penurunan stunting dan tentunya bisa terjangkau dari segi ekonomi akan tetapi dengan nilai nutrisi yang tinggi yang berbasis bahan pangan lokal.” Menurut Rosyidah hasil dari kompetisi ini akan dikolaborasikan lebih lanjut termasuk upaya sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memiliki berbagai pilihan menu yang mudah didapat dan dibuat yang tentunya dapat berkontribusi pada  pencegahan stunting.

Kelima finalis proposal rancangan PMT berbasis bahan pangan lokal tersebut adalah dari Universitas Halu Oleo Kendari dengan produk PMT Kasoami Kacang Merah, Ikan Tuna, dan Wortel; Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dengan produk PMT Tinutuan Keloria berbahan Tinutuan, Kelor, dan Ikan Gabus; Politeknik Kesehatan TNI AU Adisutjipto dengan produk PMT berbahan Daun Kelor, Tempe, dan Labu Kuning; dari Universitas Muhammadiiyah Makassar bersama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar dengan produk PMT berbahan Umbi Porang; dari Poltekes Kemenkes Kalimantan Timur dengan produk PMT Es Krim Pamela berbahan Ikan Patin, Kacang Merah, dan daun Kelakai. Harapan ke-2 diraih oleh Universitas Muhammadiiyah Makassar bersama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Harapan ke-1 diraih oleh Poltekes Kemenkes Kalimantan Timur. Juara ke-3 diraih oleh Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Juara ke-2 diraih oleh Universitas Halu Oleo Kendari. Juara ke-1 diraih oleh Politeknik Kesehatan TNI AU Adisutjipto.

Acara ini juga menghadirkan narasumber-narasumber dalam sesi webinar yakni Endang Sulastri selaku Plt. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Puspo Edi Giriwono dari South East Asia Food and Agriculture and Technology Centre (SEAFAST) Institut Pertanian Bogor; Joko Susilo selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi Indonesia D.I Yogyakarta. (Yn/Suri)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini