FT UMC Dan Universiti Kuala Lumpur Gelar Orasi Ilmiah, Bahas Smart Manufacturing

0
201

Sumber, CM – Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, membuat dunia industri mengikuti perubahan yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh tuntutan dari kondisi perusahaan yang sering berubah-ubah, sehingga untuk mengatasinya memerlukan smart manufacturing.

Untuk itu, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) bekerjasama dengan Universiti Kuala Lumpur Malaysia menggelar Orasi Ilmiah yang menghadirkan Prof Dr. Mohd. Razif Idris CEng MMcchE dengan tajuk “Smart Manufacturing dan Digital Transformation”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Masjid Raya, pada Sabtu (30/9/23) lalu juga dihadiri oleh Rektor UMC, Arif Nurudin MT, Dekan Fakultas Teknik UMC, Ir Nuri Kartini MT serta Dosen dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Arif mengapresiasi gerakan dakwah internasionalisasi Muhammadiyah semakin bergema di setiap Fakultas di UMC ini.

FT UMC, menurut Arif, terus membangun relasi baik secara nasional dan internasional, salah satunya dengan Universiti Kuala Lumpur Malaysia ini yang dikenal memiliki networking, baik di tanah jiran juga internasional pula.

” Suatu kehormatan Prof Razli bisa meluangkan waktu membersemai dengan kami di UMC, insha Allah kami terus jaga kolaborasi yang baik ini demi terwujudnya peradaban ilmu yang melintas zaman. Terlebih kita adalah negara serumpun yang sudah pasti punya responsibilty yang sama untuk memajukan bangsa melayu, masyarakat muslim agar semakin tersohor. Awak nak ucapakan terimakasih pada Bu Nuri yang penuh semangat membangun sinergi dengan berbagai pihak, ” ucap Arif.

FT UMC Dan Universiti Kuala Lumpur Gelar Orasi Ilmiah, Bahas Smart Manufacturing CirebonMU

Arif yang juga Magister Teknik ini menilai revolusi Industri 4.0, kemudiaan saat ini sudah 5,0 juga erat kaitannya dengan istilah Transformasi Digital. Transformasi Digital sendiri diberi makna sebagai perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Sebuah organisasi atau perusahaan yang hendak melakukan proses transformasi digital mesti menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan budaya sebagai konsekuensi penerapan teknologi digital. Karena berdasarkan sebuah survey, sebanayk 57% persen perusahaan di dunia sedang bertransformasi menuju digital. Namun dari jumlah sebanyak itu, sekitar sepertiganya mengalami kegagalan.

Kegagalan tersebut terutama disebabkan belum dipahaminya proses transformasi digital sepenuhnya. Sebab ia bukan hanya soal bagaimana membuat versi digital dari sebuah produk fisiknya, namun juga melingkupi perubahan perilaku konsumen, karyawan dan berbagai aspek budaya lainnya.

Melalui orasi ilmiah ini, Arif mengakui jika banyak informasi penting yang didapat, khususnya kegagalan sebuah proses transformasi digital. Luar biasanya, kehadiran Prof Razli menjawab itu semua. (Yan)

Sumber : UMCPress.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini