Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana

0
297
Rapat Kerja Nasional Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, 21-23 Juli 2023.

Jakarta, CM – Konsolidasikan organisasi dan program kerja, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah selenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), dihadiri 74 orang peserta dari 29 (dua puluh sembilan) LLHPB Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) se Indonesia. Acara ini dilaksanakan pada 21-23 Juli 2023 lalu di Jakarta, terselenggara atas dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Eco Bhinneka Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

“Tujuan Rakernas salah satunya adalah konsolidasi organisasi, pimpinan dan program. Bagaimana pimpinan memahami ruang lingkup dan isu permasalahan lingkungan dan kebencanaan, serta bagaimana program yang akan dijalankan bisa sejalan dengan Tanfidz Keputusan Muktamar ke 48 ‘Aisyiyah,” ungkap Rahmawati Husein Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah.

Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana untuk Mewujudkan Qoryah Thoyyibah, menjadi tema yang diusung di Rakernas LLHPB. Ketahanan keluarga menjadi penting, karena keluarga merupakan fondasi utama. Dari keluarga inilah kita berharap ada kelentingan atau ketangguhan beradaptasi dengan perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana di Indonesia tambah Rahmawati.

Pada sambutannya, Salmah Orbayinah Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menjelaskan mengenai konsep Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah (QTA). Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah atau QTA, adalah sebuah komunitas atau kelompok, desa, perkampungan, yang penduduknya beragama Islam, menjalankan Islam secara kaffah, untuk mewujudkan Islam yang sebenar-benarnya. Di dalam QTA, lanjut Salmah, terdapat berbagai aspek yang bisa dibangun.

“Dari aspek spiritualitas atau agama, kita ingin membentuk kelompok yang kaffah, baik hamblumminallah dan hablumminannas. Kita juga ingin membentuk masyarakat yang cerdas dan sadar, melalui peningkatan aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Termasuk bagaimana cerdas dan sadar terhadap pengelolaan lingkungan dan risiko bencana,” ungkap Salmah.

Rosa Vivien Ratnawati , Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, pada pemaparannya mengajak agar ‘Aisyiyah ikut mengupayakan aksi hemat energi, hemat air, dan gaya hidup ramah lingkungan.

“Saat ini Ibu Menteri LHK mencanangkan bagaimana sampah bisa menuju Zero Waste, yaitu langkah 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) kita jalankan dengan pemilahan sampah mulai dari sumbernya, semoga ‘Aisyiyah selalu menjadi motor terdepan dalam zero waste dan zero emission. Saya senang banget jika setelah ini kita bisa membuat langkah-langkah yang lebih konkrit melalui program kerja yang akan dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah,” ungkap Rosa.

Salah satu rangkaian agenda penting RAKERNAS yaitu Penguatan Ideologi tentang Fikih Bencana dan Fikih Lingkungan.  Menurut Budi Setiawan, Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/ Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) PP Muhammadiyah, cara pandang terhadap bencana, sangat menentukan respon kita. Kalau cara pandang kita keliru, respon juga keliru.

“Bencana memang sebuah ketentuan dari Allah. Tetapi kalau itu oleh manusia dipahami sebagai hukuman, itu menjadi persoalan. Manusia dikaruniai kemampuan untuk mengelola risiko bencana,” ungkapnya.

Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana CirebonMU
Rapat Kerja Nasional Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, 21-23 Juli 2023.

Ia menjelaskan sebelum terjadi bencana, peserta perlu mengetahui potensi bencana di masing-masing wilayahnya, melalui aplikasi INARISK BNPB. Selain itu, sudah mempersiapkan dan berlatih melakukan manajemen kedaruratan, seperti mendata siapa saja yang bisa terkena dampak bencana, agar bisa mempersiapkan bantuan sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Proses sidang Rakernas diawali dengan penjelasan arah program sesuai dengan hasil Tanfidz Keputusan Muktamar ke 48 ‘Aisyiyah untuk bidang lingkungan hidup dan bencana. Kemudian dilanjutkan penjelasan rencana program kerja LLHPB PP ‘Aisyiyah selama 5 tahun kepengurusan sesuai hasil Rapat Kerja Pimpinan LLHPB.

“Program unggulan dan prioritas LLHPB ‘Aisyiyah adalah Green ‘Aisyiyah, sedangkan program sinergi dengan majelis/Lembaga adalah Qaryah Thayyibah dan Satuan Pendidikan Aman Bencana,” ungkap Rahmawati.

Rahmawati juga sampaikan, peserta Rakernas dibagi kelompok untuk sidang komisi, yaitu bidang Lingkungan Hidup dan bidang Penanggulangan Bencana, untuk mendiskusikan program kerja LLHPB wilayah. Setelah itu, masing-masing LLHPB wilayah menyusunnya ke dalam matriks program kerja. Dan hasil sidang komisi masing-masing bidang akan kita tanfidzkan sebagai keputusan Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah, dan akan menjadi acuan penyelenggaraan program kerja LLHPB PWA se Indonesia. (yan/farah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini