Supaya Bisa Mencerahkan, Pahami Islam Secara Mendalam, Komprehensif dan Menyeluruh

0
422

CIREBONMU.COM, KEPRI—Umat Islam lebih-lebih warga Muhammadiyah, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memiliki tuntutan besar untuk mencerahkan pandangan keagamaan dan aktualisasi dalam kehidupan kebangsaan, keumatan, bahkan dalam konteks kemanusiaan.

Menurutnya, terkait dengan tuntutan mencerahkan memang hadirnya Agama Islam sebagai pencerah. Sehingga peran pencerahan sebagai fungsi Agama Islam tidak bisa dilihat sebagai oposisi biner dengan masalah yang dialami oleh umat. 

Dilihat dari ajarannya, Agama Islam merupakan agama yang utuh, bukan hanya mengatur hal-hal besar, bahkan sampai urusan-urusan yang kecil.

“Maka Islam itu ajaran yang komprehensif, menyeluruh, dan hal-hal yang besar tentang Allah, tentang penciptaan, sampai pada hal yang kecil,” tutur Haedar pada, Ahad (5/12) di acara Pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kepulauan Riau (Kepri).

Oleh karena itu, kesempurnaan ajaran membuat orang yang berislam termasuk bermuhammadiyah sesungguhnya untuk mencari kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Bahkan, imbuh Haedar, kebahagiaan dan kemaslahatan Agama Islam bukan hanya bagi pemeluknya, melainkan untuk seluruh alam semesta.

Luasnya kemaslahatan Islam dicerminkan dari isi Al Qur’an, yang menurut penelitian ayat-ayat tentang fiqih dalam Al Qur’an hanya sekitar 10 persen. Sedangkan ayat-ayat tentang ilmu, amal, alam semesta, iman, dan amal saleh lebih banyak dari pada ayat-ayat tentang fiqih.

Realitas Al Qur’an tersebut yang harus dijawab oleh umat Islam, apakah Islam yang dipahami saat ini lebih sempit dari yang semestinya ?. Bahkan Haedar mensinyalir di kalangan warga persyarikatan, terdapat kelompok yang hanya kuat dalam pemahaman tentang ayat-ayat perintah mencegah kemungkaran, dan lemah pemahaman di ayat-ayat yang lain.

“Konstruksi tentang Islam itu menyempit, termasuk konstruksi tentang adil menyempit, dan lain sebagainya. Akhirnya pemahaman kita tentang Islam itu seperti orang yang tidak bisa melihat, ‘lalu meraba bagian dari gajah’,” imbuhnya.

Artinya umat Islam jika memahami Islam secara parsial dapat dianalogikan seperti sekumpulan orang buta yang meraba tubuh gajah untuk menebak bentuk dan ukuran gajah. Orang buta satu memegang ekor, maka dia menganggap gajah itu kecil dan panjang, satu lagi memegang telinga dan menyebut gajah itu tipis dan lebar, dan seterusnya.

Terkait dengan gaduhnya umat Islam dan bangsa Indonesia secara umum, Haedar mensinyalir disebabkan akibat pemahaman yang tidak utuh, dan tidak tidak komprehensif. Kenyataan tersebut juga ditemukan pada pihak-pihak yang memandang terorisme, dan teroris itu disematkan hanya kepada kelompok beragama, lebih-lebih Umat Islam.

“Jadi agama yang mencerahkan itu agama yang dipahami secara mendasar, mendalam, luas, komprehensif, utuh, dan juga ada tujuannya kita beragama. Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini